rozikin roz
Nulis Apa Aja Boleh

Jangan Tenggelam Dalam Kepribadian Orang Lain

Label: ,
Dalam kehidupan di dunia, menusia melalui tiga fase: fase taklid, fase menyeleksi, dan fase berinovasi. Fase taklid adalah fase meniru orang lain, memakai kepribadian mereka, dan berlaku meniru kelakuan mereka. Munculnya taklid itu karena tumbuh perasaan kagum, bergantung, dan kecenderungan yang sangat kuat dalam diri seseorang. Sikap taklid sering kali membawa orang meniru gerakan, suara dan yang lainnya. Padahal ini, tanpa disadari, semua merupakan pembunuhan secara paksa terhadap karakter dan sifat diri sendiri. Sunggung mereka itu sangat menderita karena melakukan sesuatu yang sangat bersebrangan dengan kecenderungan mereka sendiri. Mereka berjalan mundur. Mereka membiarkan suara aslinya sama dengan suara orang lain, dan meninggalkan cara berjalannya demi meniru jalan orang lain. Seandainya saja yang di taklid itu sifat-sifat yang terpuji yang akan memperkaya usia hidup dan akan mengangkat status sosial dan yang disisi Allah SWT, alangkah indahnya. Misalnya, taklid dalam ilmu pengetahuan, dan terhadap kedermawanan orang lain. Namun yang sangat mengherankan adalah bahwa mereka bertaklid sampai dengan makhraj huruf, cara bicara, sampai cara memberi isyarat dengan tangan.

Kita adalah makhluk spesial dan unik. Kita akan dikenal lewat sifat dan kemampuan kita sendiri. Sejak menciptakan Adam hingga nanti mengakhiri perjalanan alam ini, tidak akan ada dua orang sama persis dengan yang lain dalam bentuk fisik.

Dan, berlainan bahasamu dan warna kulitmu (QS. Ar-Rum:22)

Pertanyaannya kemudian: Mengapa kita ingin sama dengan orang lain dalam sifat, bakat dan kemampuan? Sesungguhnya, keindahan suara adalah karena memang tidak sama, dan prestasi yang bagus itu karena kita memiliki spesifikasi yang sangat berbeda.

Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan mereka yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat (QS.Fathir: 27).

0 komentar:

Posting Komentar